Ada yang tahu tentang IPO (Initial Public Offering) ?
Yaitu perusahaan yang masuk ke lantai bursa, menjual persentase kepemilikan saham kepada publik agar mendapatkan dana untuk kelangsungan bisnisnya.
IPO pertama kali tercatat dalam sejarah adalah tahun 1602 dimana VOC menawarkan saham kepada publik.
VOC yang kita kenal sebagai kumpeni penjajah adalah perusahaan belanda. Di Amerika , IPO pertama kali tercatat tahun 1783 ketika Bank of North America menawarkan saham kepada publik.
Sudah ratusan tahun gagagsan IPO masih digunakan, Dalam waktu tidak lama lagi, kemungkinan mekanisme ICO (Initial Coin Offering) akan perlahan-lahan menggantikan idea tentang IPO.
ICO (Initial Coin Offering) adalah usaha penggalangan dana untuk membangun aplikasi yang berkaitan dengan Blockchain dan implementasinya seperti cryptocurrency , bitcoin, smart contract dan smart ledger.
ICO menawarkan sejumlah token kepada investor yang dihargai biasanya oleh Cryptocurrency seperti Bitcoin. Token ini dimasa depan diharapkan dapat bernilai tinggi, tergantung kepada keberhasilan apps tersebut memecahkan masalah bisnis.
Belum ada regulasi yang pasti untuk mengatur ICO , akan tetapi investor yang percaya akan masa depan blockchain biasanya berani mengambil resiko.
Bagi pebisnis konvensional, mungkin melihat gejala ini sebagai sesuatu yang aneh, sesuatu yang sulit dicerna, bagaimana mungkin investor berani menaruh uang kepada anak-anak muda yang umur dibawah 30-40 tahun , pengalaman bisnis tidak banyak, network minim dan tidak mengerti bagaimana pasar modal, bisnis, ekonomi, pasar bekerja ?.
Pasti mayoritas scam, mungkin itu yang paling banyak dituduhkan oleh generasi pebisnis senior 40-50an keatas.
Bila teknologi dapat membantu efisiensi kemudahan dan efektif, dibandingkan dengan pola lama, dipastikan cepat atau lamban setiap orang akan memilih cara yang lebih mudah.
Walaupun masih belum matang, Aplikasi berbasiskan Blockchain memberikan kemudahan dari sifatnya yang Distributed database : Data disimpan dibanyak node, tidak centralize, tidak memerlukan banyak pihak ketiga , Immutable record, data yang sudah terbuat/terbentuk tidak bisa diganti/dihapus.
Eksekusi proses transaksi dapat dijalankan oleh rule/algoritma seperti pada contoh smart contract.
Contoh apps blockchain yang sukses mendapatkan dana dari Initial Coin Offering :
Ethereum adalah implementasi blockchain dengan fitur smartcontract. ethereum bersifat Open source, banyak apps blockchain yang dibuat berdasarlan framework ethereum. Mendapatkan $18 juta ketika ICO.
Ethereum memperkenalkan DAO yaitu distributed autonomous organization yang akan bertindak sebagai pengambil keputusan pada projek-projek yang berkaitan dengan ethereum. DAO adalah organisasi tanpa bentuk. Anggotanya adalah mereka yang memberi ether token pertama ketika ICO diluncurkan.
Selanjutnya ada Iconomi. Pengguna jasa Iconomi dapat mengelola asset digital dalam satu platform: Asset Digital yang dikelola seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, Monero, Dash, MaidSafeCoin, NEM.
Bila perusahaan fund management konvensional mengelola asset portfolio saham, properti, valas dikelola oleh manusia, maka versi digitalnya diserahkan kepada rule / algortima dalam bentuk smartcontract berbasiskan blockchain. Bila saya beli 1 BTC di harga $800, maka saya dapat menginstruksikan untuk melepas 1 BTC ketika harga di posisi $1,000 melalui apps yang nempel pada smartcontract tersebut. Proses akan berjalan automatis, tanpa brooker dan pialang saham.
Apakah semua ICO akan dijamin sukses ? tentu saja tidak, ada beberapa yang tidak sukses dan ada juga yang terindikasi scam.
Untuk mendapatkan insight mana startup blockchain yang berpotensi, investor dapat berlangganan untuk mendapatkan wawasan tentang rating masihg masing startup blockchain.
Apakah di masa depan ICO (initial coin offering) dapat menggantikan IPO (initial public offering) ?
Bila nantinya teknologi blockchain memasuki masa mature dan stabil, tentunya akan banyak perusahaan yang memilih metode ICO dalam mendapatkan dana, karena kemudahan teknologi blockchain, siapa saja dapat bertransaksi membeli Token perdana yang ditawarkan perusahan ketika ICO.
Apakah ICO nantinya juga akan pelan-pelan membuat invrstor konvensional / venture capital merubah strategi memutar uang di masa depan ? Saham atau share adalah bukti kepemilikan perusahaan.
Pada ICO, bukti kepemilikan berupa sejumlah Token Digital, yang dapat ditukarkan dengan aset crypto currency lain. Bila saat ini yang menjadi incaran adalah sejumlah saham yang akan dijual kembali dimasa depan, akan tetapi saham sifatnya tidak fleksibel seperti Token pada konsep ICO, apakah tidak lebih baik membeli Token digital saja ?
Untuk melegalkan kepemilikan saham perusahaan diperlukan notaris, akunting, pajak dan sebagainya.
Bandingkan dengan Token pada konsep ICO.
Token adalah asset cryptocurrency yang direlease perdana kepada publik untuk dimiliki oleh sejumlah investor. Semua berbentuk digital, akta sahamnya berbentuk smart contract ataupun crypto currency.
Pada ICO pembeli dapat langsung berinteraksi membeli token perdana tanpa melalui perantara pialang saham / sekuritas dan tidak ada fee/komisi yang dibayarkan.
Apakah nantinya para agen pialang saham dapat kehilangan peran ? Bila tahun 2016 kemarin, masyarakat kaget dengan hadirnya transportasi online yang menyebabkan usaha transportasi konvensional kehilangan market dan revenue.
Maka dipastikan ini akan segera terjadi, ketika aplikasi berbasiskan blockchain menyebabkan usaha dibidang keuangan akan mengalami masalah tergusur oleh hadirnya perusahaan baru dengan teknologi blockchain.
0 Komentar Kupas Tuntas Initial Coin Offering
Posting Komentar